Kata kunci:
cerita dewasa xxx, cerita
hot xxx malang, penguatan penetrasi, merangsang agar istri kuat dan tabah
menghadapi suami poligami, gejolak sex asbirin maulana, indoktrinasi ala NII
PISWA, rahasia bugar asbirin maulana, rahasia kuat melayani 7-8 istri, kuat sex
3 kali sehari, kepuasan batin dalam urusan ranjang, ranjang diurus dalam koridor
kedok agama, sex tahan lama, lama nahan sex, manajemen qolbu (atur nafas
dikejar-kejar dosa), manajemen menggilir istri, manajemen waktu, Al Yaklu
Sekolah Unggul, rahasia sekolah unggul, keunggulan mendoktrin siswa sekolah
rahasia, rahasia sperma unggul, the most superior sperma unggulan asbirin
maulana, rahasia tahan lama, lama tahan rahasia, asbirin maulana tetap hot di
usia tua, asbirin maulana tahan lama, tahan yang lama asbirin maulana, korupsi
uang jamaah (FAI), perselingkuhan antara pemilik modal (asbirin maulana) dan
ulama durjana (langgeng dan sukirman), RM Ulu Juku Racing Center Makasar, Depot
Darisa (Darul Islam(Palu), Percetakan Tinta Kaili Palu, Panti Asuhan Nurul
Islam (NII) Toli-toli Sulteng
Bantahan atas pernyataan blog resmi pengurus Yayasan Manunggal Bangsa cq. TK-SD Unggulan Al Ya’lu International Outlook School Arjosari Malang yang diterbitkan oleh Yayasan Manunggal Bangsa bersama Kepala Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar Unggulan Al Ya’lu berdasarkan dokumen resmi dari notaris pejabat negara yang sah dan memiliki ijin dari departemen hukum dan HAM.
(Bantahan: Jika gentleman dan biar cepat selesai, Saya Minta DATANGKAN Ketua Umum yayasan Fikrun Nisaa’ dan Yayasan / Perkumpulan Manunggal Bangsa Malang yaitu Asbirin Maulana alias SUKIRMAN PURWAKARTA alias ALGAR KABIRUL DAWAM alias Pakde alias Abu, agar dia datang ke POLRESTA Malang atau POLDA Jatim atau Kejaksaan Negeri Malang. TOLONG PASTIKAN BAHWA KETUM MABA BUKAN OTAK PERAMPOKAN TOKO EMAS PONOROGO Tahun 1996 ATAU BUKAN DPO Polda Jatim 1996 sebagaimana yang dituduhkan kepadanya. Biar Polisi buka data kasus kriminal 1995-1996, CROSS CHECK SAMA DATABASE JAWA POS RADAR MADIUN. atau Anda bayar Pengacara. Berani???)
yang dibuat oleh beberapa mantan anggota jamaah NII / DI TII dalam Perkumpulan Manunggal Bangsa Arjosari Malang dan Yayasan Fikrun Nisaa' Malang. yang didalangi oleh DPO BIN 1984 (kasus Tanjung Priok) dan kemudian jadi DPO Polda Jatim 1996 yaitu orang bernama Sukirman alias Asbirin Maulana alias Abang alias Abi alias Syatibi sehingga pembaca dapat menghubungkan isi dan kualitas berita sangat erat, akurat bersumber yang digunakan sangat jauh dari kenyataan. Sebuah penuturan yang panjang lebar serta detail tersebut tidak mungkin dikarang oleh orang yang tidak mengetahui dan mengalami langsung apa yang sebenarnya terjadi di dalam jamaah tersebut.
Setelah membandingkannya dengan akal yang cerdas dan memohon petunjuk Allah SWT agar dibukakan selimut keragu-raguan atas status jamaah Yayasan yang mengaku unggul dan pandai taqiyyah (menyembunyikan keyakinan atau pengakuan yang berbeda dengan yang sesungguhnya di hadapan orang/ pihak yang bukan anggota jama’ah), para pembaca dipersilakan untuk datang dan membuktikannya secara langsung. Pembaca dapat mempertanyakan:
1. Siapa jati diri sebenarnya bapak Asbirin Maulana selaku Owner yayasan yang katanya bisnisman itu. Apakah bukan mantan preman kampung rambutan yang terlibat peristiwa tanjung priok 1984?
2. Dari mana asalnya sebenarnya Asbirin Maulana INI?
3. Bagaimana sejarah backgroundnya Asbirin Maulana sebelum sukses? Benarkan pelarian Kasus Tanjung Priok 1984? atau orang biasa kebanyakan yang bodoh dan pura-pura tidak mengerti NII?
4. Apa saja resep kesuksesannya sehingga bisa membangun Al Yaklu, RM Ulujuku Racing Center, Ulu Juku Pettarani Makasar dan Depot Darisa Palu Sulteng?
5. Dimana saja alamat tinggal menetapnya Asbirin Maulana yang sebenarnya? Bisa dilacak dari istrinya bernama bu Isnada Waris Tasrim Palu, atau bu Rachmi Makasar, atau bu Lulus Setianingati MIPA UNDIP Semarang?
7. Beranikah Asbirin Maulana alias Sukirman Purwakarta ini mengadakan konferensi pers di MALANG, POLRESTA MALANG, POLWIL MALANG, POLDA JATIM untuk membersihkan namanya dari tuduhan perampokan dan makar anti NKRI ini dapat segera diatasi?
Pembaca dapat mengamati lebih dalam lagi bahwa tidak ada foto-foto resmi Asbirin Maulana Purwakarta beserta pengurus yayasan foto bareng dan dipajang di kantor Yayasan atau sekolah TK SD. Misalnya riwayat detail Asbirin Maulana sehingga ia sukses dari nol hingga sukses, hijrah ke Singosari Malang, mendirikan yayasan dan seterusnya. Hal ini akan sangat menjadi penting mengingat masyarakat hati-hati dalam memilih sekolah, background apa yang dimiliki oleh sebuah lembaga bila mau menyekolahkan anak-anaknya. ini membuahkan sepenggal pertanyaan besar: Ada Apa?
Hal ini agar semakin meyakinkan bahwa memang ada yang harus dipertanyakan dengan dengan sejarah “hitam” TK dan SD Unggulan Al Ya’lu Malang. Untuk memberikan informasi yang utuh tentang Al Ya’lu berikut ini kami paparkan perjalan singkat dan lengkap sejak berdirinya hingga perkembangan saat ini.
Latar Belakang
Sejak masih kuliah di Fakultas Pendidikan Teknik Kejuruan di IKIP Yogyakarta kami mengelola pengajian anak anak di berbagai Masjid. Pada tahun 1985 berhasil membangun kerjasama dengan BKPRMI Yogyakarta membentuk Silaturrohmi Pengajian Anak (SPA) se Yogjakarta. Dalam wadah SPA maka pengajian anak dapat berbagi pengalaman dalam penyusunan kurikulum, penggalian metode pembelajaran maupun membangun kerjasama dengan ta’mir masjid dan tokoh masyarakat saat itu. SPA telah menjadi ajang berlatih bagi para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk mengaplikasikan ilmu dan berkomunikasi dengan warga masyarakat.
Ketika mengawali bekerja di PPPGT /VEDC Malang pada tahun 1988 kamipun melanjutkan kegiatan kami membina pengajian anak anak di Malang dan Singosari.
Dalam hal ini Drs. Sukirman, pegawai VEDC asal Kebumen, adalah salah satu pengajar/ ustaz SPA Yogyakarta yang kemudian lulus bekerja di VEDC Malang, bertempat tinggal di Jalan Sidoagung Singosari Malang. Di singosari inilah beberapa orang termasuk kami berkenalan dengan seorang lelaki yang mengaku bernama Asbirin Maulana atau dipanggil Abang untuk mengamankan identitas mantan anggota Tanjug Priok 1984 ini…
Karena takjub dengan materi keislaman yang sama sekali baru/ fresh, dan memang tidak kami ketahui sebelumnya, dimana “pemikiran” Abang alias Asbirin Maulana alias Algar Kabirul Dawam sangat revolusioner dan anti-rejim orde baru waktu itu. Kami tertarik dengan komitmen dia yang “memperjuangkan” Islam, kesetaraan, keadilan, kasih sayang, mudah menolong orang yang lemah dan bodoh. (yang ternyata ini hanyalah strategi jalan untuk menarik simpati dan komitmen pengikutnya)
Penguasaannya pada sejarah Islam dengan melontarkan dalil-dalil ayat di Al Qur’an (dia hafal nomor surat dan ayatnya Al Qur’an) lalu memelintir artinya dihubungkan dengan konteks kekinian.
Akhirnya kami pun merasa kalah argumen dihadapan dia (maklum kami tidak pernah mondok pesantren), kalah hujjah dan mengucapkan syahadat versi NII / DI-TII serta BAI’AT yang dibawa oleh Abang Algar alias Syatibi.
NOSTALGIA: Materi training (indoktrinasi ala NII / Di TII KW Jatim)
Setelah itu kami ditraining mulai hari Jum’at sore sampai minggu malam di tempat yang berbeda-beda untuk tiap angkatan. Satu angkatan sebanyak 7-8 orang. Peserta training ini sebelumnya harus disyahadat dulu oleh pengikut yang ditugaskan penetrasi di kampus atau sekolah atau kelurahan. Petugas ini disebut Naqib. Ada Naqib UNIBRAW, naqib IKIP Malang, Naqib Mondoroko, Naqib Singosari, Naqib Turen, dan Naqib Arjosari. Untuk mengikuti training (indoktrinasi) ini kami harus membayar untuk biaya makan dan akomodasi kami selama 2 malam 3 hari. Training ini dikamuflasekan dengan istilah festival agar tidak tercium oleh aparat kepolisian.
Beberapa materi trainingnya :1. Prolog2. Aqidah Islam3. Strategi Pergerakan / Manhaj Harokah Darul Islam4. Sejarah perjuangan Umat Islam Indonesia / Sejaran Perjuangan Rasul5. Furqon6. Zionisme / Protokol Yahudi Dunia7. Intelejensi / Taqiyyah (Infiltrasi, strategi dan taktik / Stratak)8. Ummatan Wahidah.
(Buku training Indoktrinasi NII ini sudah diserahkan dan disimpan oleh wartawan koran Jawa POS Jatim. Bandingkan juga dengan referensi buku Metode Cuci otak NII: Pengakuan mantan Juru Doktrin NII. Buku dokumentasi catatan training ini juga pernah diserahkan kepada salah satu media massa di Malang sebagai bukti kebenaran laporan ini)
Kelak, setelah training, ummat yang baru digodog / didoktrin ini wajib dibina oleh naqib masing-masing dalam pertemuan rutin. Pada tahap selanjutnya dilibatkan dalam beberapa kegiatan jamaah untuk melihat loyalitas, prestasi dakwah dan komitmen.
Sepulang training kami pun merasa mengalami hidup baru. Kini kami punya pandangan baru terhadap dunia (welt anschaung) atau world view. Kami bangga punya furqon dan kami berbeda dengan masyarakat jahiliyah Indonesia. Serasa kami adalah generasi awal (assabiquunal awwaluun). Kami lah perintis Negara Islam Indonesia yang dulu pernah dihancurkan rejim Soekarno dan Orde Baru.
Namun agar gerakan rapi tersembunyi, kami diperintahkan agar memakai konsep taqiyyah (menyembunyikan keyakinan, visi dan misi perjuangan NII / DI TII) yaitu dengan bersikap pura-pura sebagai orang muslim biasa dan sama dengan kebanyakan. Bukan sebagai jamaah NII / DI TII. Bagi yang punya basis komunitas musholla atau masjid di lingkungannya, menggunakan media pengajaran pengajian anak-anak sebagai batu loncatan untuk membentuk struktur yang lebih solid yaitu Yayasan Fikrun Nisaa’ kelak.
Kami berda’wah untuk menghimpun kekuatan jamaah. Kami rekrut para pemuda, mahasiswa dan anak sekolah di daerah singosari, mondoroko, di kantor VEDC Malang, di perumahan timur VEDC arjosari, daerah lawang, daerah kampus UNIBRAW dan daerah IKIP Malang. Selanjutnya dengan memanfaatkan data koneksi anggota yang sudah direkrut akhirnya peta dakwah berkembang ke luar kota. Di luar kota kami pun memasuki kampus ITS Surabaya, UNEJ Jember, Ponorogo, Akper-Akzi Madiun, Akzi Malang, UGM Jogja, UNTAD Tadulako Palu, UNHAS Ujung Pandang.
Bagaimana kami bisa tertarik dengan gerakan baru ini?
Panjang dan agak sedikit rumit tapi menarik. Logika masuknya / syahadat nya para pengikut jamaah atau perkumpulan yayasan Fikrun Nisaa dan MABA ini adalah kami diajak berpikir dengan pertanyaan-pertanyaan logis yang akhirnya dicounter dengan jawaban-jawaban logis sehingga kami pun membenarkan. Misalnya pertanyaan sejarah. Maklumlah, hampir semua pemuda yang direkrut bukan alumni pondok pesantren yang mengetahui sejarah islam sehingga obyek dakwah setuju saja dengan jawaban atau pernyataan dan akhirnya membenarkan. Dapat anda bayangkan, setiap anda membenarkan: Ya / betul, maka secara psikologis anda “kalah argumen”.
Jawaban-jawaban “Logis” inilah pintu masuknya pembenaran materi dakwah jamaah ini. Jadi, karakter obyek dakwah adalah orang-orang yang tidak memiliki ilmu sejarah atau ilmu agamanya pas-pasan. Bahkan kebanyakan mereka yang direkrut orang awam. (Bersyukurlah kami, karena Allah menitipkan akal kepada setiap hamba Nya yang kelak akan dapat digunakan berfikir ulang seputar hakikat sebenarnya apa dan bagaimana gerakan ini ternyata salah besar/ sesat.
Ayat Al Quran yang paling awal turun adalah Iqro’. Anggota yang direkrut di minta Iqro dengan pertanyaan berikut ini. Inilah beberapa pertanyaan yang pernah mereka lontarkan:
- Apakah kamu Muslim?
- Kamu Muslim keturunan atau muslim karena sadar? Atau kamu dari kristen masuk Islam?
- Jika muslim, sejak kapan kamu jadi muslim?
- Dengan cara bagaimana kamu menjadi muslim?
- .OKE. Jika kamu pernah syahadat, siapa yang menyaksikan prosesi syahadat masuk Islamnya kamu?
- - Apa syarat-syarat bersyahadat yang benar menurut Islam?
- Apa saja syarat-syarat saksi dalam syahadat kamu?
- Nah sekarang apakah ayah dan ibumu juga Muslim?
- Sejak kapan ayah dan ibumu jadi muslim?
- Dengan cara bagaimana ayah dan ibumu menjadi muslim?
- Siapa saksi prosesi syahadat ayah dan ibumu?
- Jika dulu ayah Ibumu di islamkan kakek nenekmu, apa kakek nenekmu juga muslim? Kapan mereka masuk Islam
Setiap pertanyaan dijawab dengan ayat Al Quran atau sejarah Nabi Muhammad. Tentu saja kami percaya dan yakin padahal penerjemahannya atau penafsirannya Al Quran diplintir oleh Asbirin Maulana. Atau jika materi sejarah, kami hanya tahu sedikit.
- Bagaimana status keislaman ummat (yang katanya ummat) Islam saat ini, apakah mereka kafir (KF), jahil (JL) atau musyrik (menyembah Allah dan mengikuti Pancasila)?
- Apa definisi beriman? Apakah sekedar percaya? Tidak. Beriman adalah percaya dan mengikuti. Anda sekalian sekarang beriman kepada Allah. Di waktu yang sama Anda juga beriman kepada Pancasila dan presiden negara RI ini. Nah tuh, apa status keimanan Anda? Anda dicap kaum musyrik
- Bagaimana kondisi masyarakat kita saat ini: apakah islami ataukah jahiliyyah musyrikin?- Apa ciri-ciri ummat jahiliyah musyrikin?- Apakah ummat Islam sekarang memiliki pemimpin dunia seperti ummat katholik/ Paus Yohannes Paulus (saat itu, red.)?- Jika memiliki pemimpin negara, katakan Presiden RI yang Muslim, bagaimana status keislaman dan kelakuan Presiden RI sekarang?- Jika Indonesia itu negara Islam atau anggota OKI, apa saja syarat negara Islam?- Jika bukan negara Islam seperti NII, apa sebutan buat negara Republik Indonesia saat ini?- Tahukah kamu sejarah negara Republik Indonesia yang sesungguhnya? Indonesia dihabisi Belanda saat Clash Action pada perang kemerdekaan.
- Sah-kah negara RI ini? Masak ada negara diproklamirkan tanggal 17 agustus, baru besoknya tanggal 18 Agustus dasar negara dan UUD 1945 disahkan kemudian? Negara seperti apa RI ini? Negara Darurat (dianalogikan sama, dalam sejarah disebut Daarun Nadwaa Mekkah pimpinan Abu Jahal). Jadi kesimpulannya NKRI itu BATHIL dan ILEGAL!
- Dalam negara darurat (negara RI ini, red.) berlaku perang antara pasukan pimpinan NII Muhammad dan pasukan musuh pimpinan Abu Jahal/ Abu Lahab. Bentuk perangnya bermacam-macam: ada perang pemikiran, perang tanpa mengerahkan kuda-kuda / senjata, hingga perang fisik yang sesungguhnya.
- Dalam perang berlaku segala cara untuk melumpuhkan musuh, mengurangi wilayah kekuasaannya, mengurangi jumlah penduduknya (dengan didakwahi agar memihak pemimpin Islam), dikuasai harta milik mereka (karena harta ini hakikatnya milik Allah SWT) tidak layak dikuasai masyarakat jahiliyah, menyusupkan generasi didikan kita sebagai para pemikir / ilmuwan/ birokrat/tentara/ kepala daerah Islam untuk menguasai pos-pos pemerintahan (strategi Al Amin)
- Siapakah Soekarno? Tahukah kamu sejarahnya Soekarno? Ngaji sama siapa kah dia? Ya tepat. Dia ngaji kepada HOS Cokroaminoto (sekaligus menjadi mantu HOS). Dia ngaji berguru bersama Imam kita: Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo (SMK).
- Tahukah kamu sekarang ini ada Komandemen Wilayah (KW) DI TII di Jawa Timur? Siapakah pimpinan Komandemen Wilayah (KW) DI TII di Jawa Timur? Untuk Anda ketahui
- Jika demikian, maka yang pertama kali meng-islamkan anda-anda semua inilah yang menjadi pemimpin/ Imam. Dan semua telunjuk otomatis menuju pada diri Abang alias Asbirin Maulana.
- Apakah ummat islam sekarang ini satu (ummatan wahidah)?
- Jika terpecah-pecah, apa namanya dan apa sebutan ummat yang berpecah belah?
- Ummat apa namanya yang tidak memiliki pemimpin?
- Bagaimana sejarah nabi Muhammad dulu di Mekkah, bukankah mendakwahi seorang demi seorang (di-islamkan di syahadat satu persatu), kemudian berhimpun menjadi banyak dan kuat membentuk negara Madinah. (pola fase Makkiyah dan Madinah)
- Kami diperintahkan untuk Think globally, act locally. Akhirnya
Seiring berkembangnya pengajian anak-anak menumbuhkan motivasi para orang tua untuk belajar dan menyegarkan kembali ketrampilannya dalam membaca Al Qur anul Karim. Kami mengembangkan metode Kilat Membaca Al Qur an sistim 16 jam, kami banyak membuka pengajian Baca Tulis Al Qur an bagi orang dewasa. Realitasnya dengan berkembanganya kota Malang, muncul berbagai perumahan yang tertarik untuk membentuk kelompok pengajian Baca Tulis Al Qur an. Hal ini mampu mendorong para orang tua untuk memasukkan anaknya pada pengajian yang diadakan di masjid dan musholla.
Dengan strategi menyewa rumah di daerah perumahan sebelah timur kantor VEDC, maka kami dapat memanfaatkan fasilitas apapun yang ada di VEDC Malang yang dapat / dikuasai untuk dialihkan untuk memperkuat base camp rumah sewaan kami beserta jamaah yang nganggur.
Mengingat semakin banyaknya jumlah ummat yang diislamkan, kebanyakan mereka adalah pelajar dan pengangguran, sementara kekuatan keuangan pengurus jamaah ini minim, maka turun ayat FAI. (… tidak tahu jatuh dari mana ini ayat, kok tiba-tiba diturunkan). Nah, bicara tentang turun temurunnya sebuah ayat inilah yang kemudian melahirkan klaim otoritas pimpinan jamaah ini sebagai Nabi Milenium setelah Nabi Muhammad. Atau pada kesempatan lain direvisi menjadi Imam Pemerintahan Islam Sejuta Wali).
Menurut pemahaman jamaah ini, ayat Fai adalah ayat yang mengatur rampasan perang tanpa mengerahkan kuda atau, yaitu dengan merampok sebuah toko emas di Ponorogo Tahun 1996. ayat ini sebagai legitimasi bahwa hasil rampokan akan dipegang/ dikuasai Asbirin Maulana.
Aksi perampokan ini melibatkan 7-8 orang pelaku. Sebagian besar diantaranya sudah difitnah agar keluar dari jamaah, sehingga penguasaan hasil rampokan sepenuhnya ada di tangan asbirin maulana. Aksi perampokan toko emas Ponorogo ini juga DIABADIKAN oleh koran Jawa Pos berita Jatim. (Pasti bisa dilacak di database Jawa Pos)
Sebagai bentuk kepedulian terhadap upaya pengembangan pendidikan Islam dalam membangun akhlaqul karimah dan menanamkan kecintaan pada Al Qur an pada tahun 1995 kami mendirikan Taman Pendidikan Al Qur an (TPQ/TPA). (Santrinya awal mula memanfaatkan 10 orang santri pengajian Musholla Miftahul Jannah Arjosari untuk difoto-foto dan diaku sebagai santri….) Dengan pendekatan pembelajaran dan metode belajar yang berbasis pada kompetensi, kami mendirikan TPQ Plus Fikrun Nisaa. Ya, selain membaca dan menulis Al Qur an dan penanaman Akhlaqul karimah kami mengajarkan pula bahasa Arab dan Bahasa Inggris sebagai modal dalam pengembangan ilmu dan agama para siswa/santri. Sebagaimana SPA di Yogyakarta, TPQ Plus Fikrun Nisaa terus berkembang menjadi tempat berlatih bagi para guru TPQ/TPA di Malang.
Peran anggota jamaah Fikrun Nisaa’ dalam Forum Aktivitas Islam (FAI) Masjid Al Hadiid VEDC Malang
Untuk memanfaatkan fasilitas kantor VEDC dan sebagai sarana dipercaya lingkungan sekitar yayasan (metode ”Al Amin” seperti yang dipakai Rasulullah Muhammad), maka Sdr. Drs. Sukirman dan Sdr. Langgeng sebagai pegawai VEDC Malang yang rajin memakmurkan masjid di VEDC –atas perintah Asbirin Maulana- kemudian membentuk Forum Aktivitas Islam (FAI) VEDC Malang. Tentu saja pemerian nama ini tidak kebetulan karena diniatkan pembentukannya sebagai plesetan dari ayat Fa’i dalam Al Qur’an (= harta rampasan perang) dan sarana untuk mengkaburkan kejahatan kriminal perampokan toko emas Ponorogo tahun 1996. (Sejarah FAI Masjid Al Hadiid VEDC Malang bisa ditanyakan kepada pejabat kantor VEDC Malang).
Selanjutnya membentuk Forum Komunikasi Remaja Masjid Malang (FKRMM) yang diinisiatori oleh Drs. Sukirman pegawai VEDC Malang, Forum ini didirikan di Auditorium VEDC Malang (waktu itu pada hari minggu, dimana aktifitas kantor sedang libur) dengan tujuan memudahkan gerakan misi dakwah dan penetrasi NII / DI TII ke masjid-masjid di Malang.
Bentuk kegiatan awalnya berupa kegiatan pelatihan teknis gratis: seperti pelatihan teknis Perbaikan dan Pemeliharaan Sound System Masjid. Pelatihan teknis ini diadakan di bagian elektronika VEDC Malang. Dananya (akomodasi peserta) diambil dari kas masjid Al Hadiid VEDC Malang yang diketuai Drs. Sukirman (Ketua FAI). Peserta diklat dari beberapa masjid di Kota Malang.
Pada perkembangan berikutnya membentuk Islamic Study Community (ISC) sebagai kloning FAI dalam merekrut anggota remaja masjid se kota Malang. Lihat http://iscvedc.wordpress.com/page/17/.
Membangun Yayasan
Berkembangnya kegiatan TPQ Plus memerlukan wadah yang lebih formal untuk menyediakan suasana tumbuh berkembang para santri dan bagi dan ustadzah dalam mengaktualisasi diri dan kemampuanya. Pada tanggal 13 Juli 1995 kami mendirikan Yayasan Fikrun Nisaa di hadapan notaris Faisal A Waber, SH. Susunan pengurus Yayasan ini adalah: Penasehat : Drs. Farid Abdullah; Ketua : Drs. Sukirman; Wakil Ketua: Ir. Agustina Lulus Setyaningati Nurul Aminin; Sekretaris I: Dra. Ida Gantini (istri Yusron Salafi, masih aktif); Sekretaris II: Mochammad Fatchur Rachman (keluar dari yayasan); Bendahara I: Frilda Riesssoffiningtyas (keluar dari yayasan); Bendahara II: Dra. Maemunah (keluar dari yayasan). Bidang usaha dan program kerja Yayasan adalah mendirikan Lembaga Pendidikan Formal, Panti Asuhan dan lembaga Pendidikan Formal dari TK, SD sampai dengan Perguruan Tinggi. Program kerja selengkapnya dapat dilihat pada akte notaris terlampir. Sekretariat yayasan berada di Jl. Teluk Kendari no 7 Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing Kota Malang. Rumah ini berstatus kontrak atas nama Drs. Sukirman (posturnya pendek, pegawai VEDC Malang). Sedangkan ketua Yayasan adalah Sukirman Purwakarta alias Abang alias Asbirin Maulana alias Pakde alias Abi alias Satibi alias ahmad Hasta Fariza alias Abu alias Iwan Kurniawan.
Pada waktu mendatang didapatkan data bahwa Sukirman adalah nama asli Asbirin Maulana asal Purwakarta, otak perampokan toko emas Ponorogo 1996. Sukirman yang ini berbeda dengan Drs. Sukirman pegawai VEDC. Memang Sukirman VEDC pura-pura tidak tahu menahu tentang perampokan tersebut. (Ah, kepolisian juga pinter dan cerdas kok, ntar pasti terungkap, deh!)
Sesuai dengan berkembangnya program dan kegiatan yayasan di Indonesia, peraturan tentang yayasan mengalami perubahan dan munculah lembaga baru yang disebut perkumpulan (bahasa arabnya JAMAAH). Nah pada tanggal 22 Januari 2003 Yayasan Fikrun Nisaa berubah menjadi Perkumpulan Pengelola Pendidikan “Fikrun Nisaa” dengan akta notaris Handoko Wijaya, SH no 178 tahun 2003. Seiring dengan berkembangnya pemikiran merintis pendirian sekolah formal maka berdasarkan hasil rapat dewan pengurus sepakat untuk mengganti nama perkumpulan menjadi Manunggal Bangsa. Secara resmi penggantian nama menjadi Perkumpulan Pengelola Pendidikan “Manunggal Bangsa” dengan akta notaris Handoko Wijaya no 23 tanggal 23 Maret 2003 . Untuk pertama kalinya pengurus perkumpulan dipegang oleh para pendiri seperti lampiran. Beberapa nama seperti Farid Abdullah, Frilda Ries soffiningtyas, Maemunah dan beberapa orang hilang dari kepengurusan Yayasan Manunggal Bangsa ini karena mereka difitnah atau mengetahui bahwa perkumpulan ini perkumpulan yang tidak benar, baik ditinjau dari sisi agama maupun dari sisi hukum positif Indonesia.
Pada tahun inilah Perkumpulan Pengelola Pendidikan Manunggal Bangsa merintis berdirinya Sekolah Dasar Unggulan Al Ya’lu dengan membangun ruang kelas baru, kantor dan dapur sekolah. Tentu saja memerlukan sejumlah dana dan lahan untuk membangun. Pada bulan Juni tahun 2004 bapak Asbirin Maulana sebagai pemilik tanah seluas 1.270 m2 dengan nomor sertifikat 234567789/2004 (ini nomor sertifikat kok aneh dan kayak nomor cantik !! ….. dari mana dana pembelian nya?) dan sebidang tanah seluas 3.100 m2 sertifikat nomor 3245645677899/2004 (nomornya yang juga cantik !!) mengikat perjanjian sewa menyewa tanah di hadapan notaris Rosyad,SH. (sebutkan dimana kantor notaris Rosyad SH) Perjanjian dengan akte notaris no 10 tanggal 26 Agustus 2004 ini berlaku selama 20 tahun, sejak 26 Agustus 2004 sampai dengan 26 Agustus 2024. Persoalan lahan selesai dengan menyewa tanah, akan tetapi untuk membangun diperlukan dana besar, sehingga sepakat dibiayai dengan mengambil kredit dari bank Panin.
(Bantahan: Bank Panin kota mana? Tolong lebih dijelaskan: Tanggal berapa akad kreditnya, Berapa nomor kontrak akad kreditnya, Berapa nilai kreditnya. Apa ini bukan kebohongan publik? Jika dicross chek sama Polisi, dan ternyata Bank Panin membiayai sebuah gerakan makar NII berkedok pembelian tanah ataupun pendirian bangunan gedung sekolah, maka pengurus yayasan ini akan berurusan dengan banyak pihak!
Cerita yang sebenarnya adalah Asbirin Maulana alias Algar mencairkan / melebur emas hasil rampokan Ponorogo menggunakan tenaga saudara Suud beralamat di Bangil lalu membawanya ke Makassar lewat jalur laut, dikawal 7 orang ummat naik kapal laut dari Tanjung Perak surabaya.
Setelah selesai melebur emas, Saudara Suud meninggal dunia dengan kecurigaan mati karena diracun. Untuk ini perlu pembuktian otopsi.
lalu ditulis: “…..Untuk keperluan inilah pihak perkumpulan meminta bapak Asbirin Maulana bersedia menjadi ketua perkumpulan. Walaupun sangat berat karena memang bukan dunianya, akan tetapi untuk kepentingan yang lebih besar dalam memajukan pendidikan anak Indonesia khususnya di Malang, beliau bersedia menjadi ketua perkumpulan.
(Bantahan: ini juga kebohongan. Pembaca silakan membaca penjelasan di beberapa alinea di atas. Ini alasan yang dibuat karena mana mungkin penjahat gampang tampil di muka publik sebagai orang suci? Karena banyak saksi mata yang merekam peristiwa kasus perampokan ini. Dalam kasus ini, Ketua yayasan disini adalah pemilik sesungguhnya dengan otoritas penuh. Sedangkan anggota yayasan lainnya hanyalah penggembira semata. Jadi dar i sini pun dapat dipertanyakan peralihan dari yayasan Fikrun Nisaa’ ke yayasan / perkumpulan Manunggal Bangsa ada beberapa nama-nama orang-orang yang dulu mendirikan yayasan kemudian tiba-tiba hilang di pengurusan Manunggal Bangsa ini? Termasuk kasus keluarnya pak Bambang Triono. What is wrong? (Ah, Kepolisian pasti lebih pinter untuk melacak keanehan ini).
lalu di tulis “….Dalam rapat awal bapak Asbirin Maulana sudah menyatakan tidak dapat aktif mengelola perkumpulan karena sibuk mengurus bisnis di luar kota dan tidak menguasai dunia pendidikan. Pihak bank Panin tidak bersedia memberikan kredit jika Pak Maulana sebagai pemilik tanah jika tidak menjadi ketua. Oleh karena itu secara FORMALITAS jadi ketua seperti tertuang pada akte notaris Ita Kristina, H,M.Hum nomor 7 tanggal 7 Juli 2006 susunan pengurus Perkumpulan Pengelola Pendidikan Manunggal Bangsa, dirombak selengkapnya ada di lampiran.
(Bantahan: Sah-sah saja Anda-anda bilang begini karena Anda sekalian terbiasa berbohong / taqiyyah untuk menyembunyikan kejahatan kriminal pimpinan Yayasan Perkumpulan Manunggal Bangsat, Asbirin Maulana ini. Lagi pula preman dan penjahat mana mampu mengurusi manajemen sekolah unggulan, lebih baik “mengurusi” 8 istrinya akan lebih menguntungkan. Betul?) .
Lalu ditulis “….Dengan tidak aktifnya bapak Asbirin Maulana karena sibuk berbisnis dan Ibu Isnada Waris Tasrim, S.Pd.,M.Pd. menjadi Kepala SD Unggulan Al Ya’lu, maka secara realitas Drs. Bambang Triono,MM sebagai Wakil Ketua II mengambil peran paling penting dalam memajukan dan mengendalikan perkumpulan Manunggal Bangsa. Demikianlah perjalanan dari yayasan Fikrun Nisaa’ hingga menjadi Perkumpulan Pengelola Pendidikan “Manunggal Bangsa”.
(Bantahan: kenapa justru Drs. Bambang Triono,MM sekarang keluar dari yayasan??)
"…….Pada bagian lain akan dijelaskan faktor-faktor apa saja yang menjadikan TK dan SD Unggulan Al Ya’lu meraih berbagai prestasi gemilang hingga ke tingkat nasional. Bahkan para pejabat tinggi Departemen/ Kementerian Pendidikan Nasional banyak berkunjung ke TK dan SD unggulan Al-Ya’lu. Sekali lagi semua keberhasilan tersebut merupakan karya besar Bambang Triono, MM.
(Bantahan: Wah kayaknya kalimat ini kalimat penghibur anda-anda di Al Yaklu sekalian. Menghibur Asbirin Maulana karena orang kreatif, cerdas sudah bisa didepak sehingga tidak ada orang kritis terhadap kebijakan seorang Preman (yang ngaku Nabi, Imam NII, Imam PISWA, Nabi and Rosul) bernama Sukirman Purwakarta alias Abang Algar Kabirul Dawam alias Asbirin Maulana alias Faridz alias Ahmad Hasta Fariza alias Abu alias Abi.
Terakhir saya ucapkan Alhamdulillah dan terima kasih pada Alloh SWT, begitu saya keluar dari yayasan, perkumpulan dan jamaah sesat ini saya menjadi cerdas, kreatif, berani dan ikhlas. Saya juga menyatakan bertaubat dan menyesali perbuatan saya dulu yang telah mengakui ada Nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Bertaubat dari bagian yang membesarkan organisasi makar terhadap NKRI, bertaubat dari mengkafirkan orang tua, keluarga saya, mengkafirkan masyarakat kita. Padahal semua yang diajarkan di pengajian Al Yaklu / FN dulu itu bukan ajaran Islam yang benar. Al-Qur’an dan Islam mengajarkan kasih sayang, saling menasihati, hidup dengan cara yang benar, Tidak melakukan tindak kriminal seperti merampok toko emas, mencuri harta orang, tidak melanggar hukum sekalipun hidup di bawah pemimpin yang tidak adil, tidak menghalalkan segala cara demi mencapai cita-cita, tidak menghalalkan darah dan harta orang lain dengan dalih orang selain (orang muslim di luar) jamaah Al Yaklu Malang adalah domba-domba sesat, binatang ternak (bahkan lebih sesat dari binatang. Bukankah begitu doktrin Anda dulu? Atau apakah sekarang sudah direvisi? diubah dengan amandemen warga Al Yaklu?) dan karena hanya orang-orang Al Yaklu saja yang benar memenuhi syarat sebagai calon pemimpin-pemimpin Dunia ini. Harta semua milik Allah, lalu dikemudian hari meng-atasnamakan semua harta yayasan (sertifikat tanah, BPKB kendaraan, emas hasil rampokan) kepada Asbirin Maulana dan istri-istrinya yang 8 orang dan 18 anak.
Mungkin penjahat Asbirin Maulana ini sudah berpikir jauh sebelumnya: “ah Gak apa-apa, kalaupun saya ketangkap paling-paling saya dihukum sekian tahun, lha wong disela-sela itu saya bisa sogok sipir penjara biar bisa menunaikan kewajiban pada istri-istri saya, habis itu saya tobat kepada Tuhan Yang Maha Esa, sementara itu harta dan aset saya (berupa emas, lahan dan yayasan) tetap terus berbunga-bunga, anak-anak saya aman terjaga masa depannya. Selain itu budak-budak saya (orang-orang polos tapi rendah pemahaman agamanya, hanya berbekal semangat dan keringat) di yayasan MABA ini juga masih mau dimanfaatkan alias diperas keringatnya, pikiran, komitmennya, dengan menjual agama dan mimpi-mimpi NII Negara islam indonesia. Oohh, alangkah beruntungnya dan bahagianya saya.”
Setelah saya keluar dari penjara komunitas Al Yaklu, hidup saya semakin teratur dan pulih serta menemukan jalan agama Islam secara benar. Sebagai bentuk rasa terima kasih saya kepada masyarakat Malang Raya, ummat islam Indonesia dan pemerintah NKRI ialah dengan menuturkan perjalanan sesat saya di beberapa webblog. Dengan demikian masyarakat lebih berhati-hati, waspada dan mau meneliti dan kritis terhadap lembaga pendidikan keagamaan yang track recordnya “aneh”, remang-remang, abu-abu, tidak jelas dan hitam kelam seperti Perkumpulan Pendidikan Manunggal Bangsa (MABA) alias TK SD Al Yaklu Outlook International School Arjosari Malang ini.
Saya tidak ingin lagi ikut, terlibat dan membela kelompok sempalan keagamaan seperti Perkumpulan MaBa dan Al Yaklu ini. Sudah jelas bagi akal orang awampun untuk memahami tindak kriminal tersebut TIDAK DIBENARKAN AGAMA dan MAZHAB manapun. Mereka ini adalah oknum-oknum yang menjual Islam, memanfaatkan islam, memanfaatkan kebodohan manusia, memanfaatkan kelemahan manusia, pemahaman agama untuk mencapai tujuan-tujuan tetapi memakai cara-cara kotor, kriminal, bathil dan culas. Mereka ini jamaah yang sok benar sendiri, suka melintir ayat, serampangan menafsirkan ayat untuk tujuan perut dan bawah perut pemimpinnya, kelompok yang sok islamis sendiri, sok unggul sendiri, sok paling hebat memperjuangkan ummat islam dengan cara revolusioner, dan sok suci dan bersih.
Semua ini adalah buah. Anda Berani berbuat, Anda harus berani tanggung jawab!. Berbuat jahat melahirkan aksi kejahatan-kejahatan berikutnya. Adalah Tidak adil dan mustahil jika penjahat dengan cara yang jahat, kriminal dan culas bisa melahirkan generasi unggul dan pembela agama. Kita tunggu tanggal mainnya!. Tuhan tidak diam dan Tuhan tidak buta. Cuma berkat hidayah Alloh SWT semata kepada orang-orang yang ingin membersihkan hatinya, menggunakan akalnya, takut akan balasan akhiratnya dan mau bertaubat atas semua masa lalu perbuatannya.
Islam itu suci dan mensucikan. Anda, Sukirman Purwakarta alias Asbirin Maulana alias Ahmad Hasta Fariza, tidak bisa membersihkan orang lain, padahal Anda sendiri kotor penuh noda dan dosa. Anda juga bukan orang Islam karena Islam tidak mengajarkan cara-cara kotor dan keji untuk mencapai tujuan agama. Menanam benih yang baik tumbuh baik. Orang ikhlas membuahkan keikhlasan. Anda bukan orang suci, karena itulah Anda terus menerus berbuat dosa dan aniaya kepada sesama. Hidup ini pilihan. Saya telah memilih jalan saya sendiri. Anda-anda sekalian juga telah memilih jalan hidup Anda seperti cerita penuturan saya seperti di atas.
Ingat rumus abadi dan universal ini :
Niat Baik + Proses yang baik = Hasil yang Baik = akhir yang baik (khusnul khotimah).
Bagaimana jika di kemudian hari (seperti hari ini) ternyata beberapa mantan jamaah perkumpulan Anda melaporkan kejahatan kriminal Asbirin Maulana? Apakah ini akhir yang baik menurut Anda?
Ternyata kebenaran yang anda klaim adalah kebenaran semu belaka. Kebenaran yang Anda plintir dan Anda jual kepada anak-anak muda atau orang-orang yang tidak memiliki bekal yang cukup untuk memahami idiom dan konsep Islam, sehingga mereka dengan mudah Anda rekrut, anda doktrin dan Anda giring mengikuti nafsu dan planning pribadi pemikiran Asbirin Maulana.
Tulisan ini bukan dongeng atau karangan fiktif. Dituturkan jujur karena memang penulis pernah mengenyam hidup lama bersama komunitas yang ternyata pimpinannya adalah mantan preman, seorang pemberontak NKRI sejati, pentolah gerombolan DI TII JATIM, namun berpenampilan sosial dan relijius.